Manisnya Menembus Dunia: Gula Aren Sorren Mustika Aren Khas Bawean Diminati Hingga Singapura dan Malaysia

Produk lokal gula aren khas Pulau Bawean kian menunjukkan kelasnya. Tak hanya digemari masyarakat setempat, cita rasa autentik gula aren Bawean kini juga memikat penikmat dari luar pulau hingga mancanegara. Rasa manis alaminya yang khas, tekstur padat, serta kemasan yang semakin variatif menjadikan produk ini sebagai salah satu ikon unggulan Bawean.

Keistimewaan gula aren Bawean tidak lepas dari proses pembuatannya yang masih mempertahankan cara tradisional. Nira aren dimasak perlahan menggunakan kayu bakar, lalu dicetak dengan wadah dari bambu—sebuah warisan pengetahuan lokal yang terus dijaga lintas generasi.

Wakil Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mustika Aren Dusun Balikbak Hilir, Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura, Hidayatullah, menjelaskan bahwa aktivitas produksi gula aren di desanya telah berlangsung sekitar lima tahun. Sejumlah warga Desa Balikterus secara konsisten menekuni usaha ini sebagai sumber penghidupan.

“Dalam perjalanannya, sekitar satu tahun terakhir kami mendapat pendampingan dari BKSDA Wilayah Bawean. Dari situlah kemudian dibentuk Kelompok Tani Hutan (KTH) Mustika Aren, yang kini diketuai oleh Ansaruddin, M.Pd.,” ungkap Hidayatullah.

Ia menambahkan, saat ini KTH Mustika Aren telah mengembangkan lima varian produk, yakni gula balok (kerekan), gula bubuk original, gula bubuk jahe, gula cair, dan gula cube. Ragam produk tersebut diproduksi untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin beragam, Minggu (7/9/2025).

Menariknya, gula aren asli Pulau Bawean tidak hanya diminati warga lokal, tetapi juga telah menembus pasar luar daerah hingga luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia. Dari sisi harga, produk ini ditawarkan cukup kompetitif: gula balok (kerekan) Rp23.000 per kilogram, gula bubuk dan gula jahe Rp35.000 per 500 gram, gula cair 250 mililiter Rp17.000, serta gula cube dalam kemasan toples 400 gram seharga Rp40.000.

Momentum kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan rombongan ke Pulau Bawean pun membawa berkah tersendiri bagi KTH Mustika Aren. Produk gula aren Bawean banyak diborong sebagai oleh-oleh untuk dibawa kembali ke daratan Jawa.

“Pohon aren yang ada di Pulau Bawean harus kita jaga dan lestarikan bersama. Dari sanalah keberlanjutan produksi gula aren khas Bawean yang sudah dikenal luas ini bisa terus terjaga,” pungkas Hidayatullah. (FR)

Order Sekarang! Chat WA atau Klik Shopee 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama